Sosialisasi Sekolah Berkeselamatan dan Sekolah Tertib Lalu Lintas Bersama Mabes Polri dan Polda Riau di SMKN 2 Pekanbaru
Oleh : Feni Susanti, S.I.Kom (NVT.SPMI.15092020-25)
Jumlah kecelakaan lalu lintas pada 2019 berjumlah 107.500 kasus yang meningkat lebih kurang 3 % dari tahun sebelumnya, dan 30.000 lebih korban merupakan usia remaja hal ini disampaikan oleh Bapak Danang dari Mabespolri bagian lalu lintas pada Kamis, 10 September 2020 pada Sosialiasi Sekolah Berkeselamatan dan Sekolah Tertib Lalu Lintas
di SMK Negeri 2 Pekanbaru. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Mabes Polri, Polda Riau, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 beserta Wakil Kepala Sekolah dan beberapa perwakilan guru.
Sepuluh point Sekolah berkeselamatan :pilihan letak sekolah; persyaratan dan desain sekolah secara umum;desain dan operasi terkait kedaraan antar jemput (jika memiliki antar jemput), zona Drop-off/pick-up pelajar; jalur masuk dan keluar; jalur putar; kontrol lalu lintas, rambu-rambu disekitar sekolah, jalan utama sekolah; persyaratan dan desain parkir dan kebijakan sekolah dukung road safety. Disamping itu panduan penilaian sekolah berkeselamatan dianntaranya :
- Sekolah berada di pusat lingkungan, berbatasan dan memiliki akses jalan kolektor sekunder. (Jalan Kolektor Sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan cirri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat didalam kota).
- Sebaiknya tidak langsung memiliki akses ke jalan kolektor utama, mengingat jalan kolektor utama memilki tingkat kepadatan volume lalu lintas yang tinggi.
- Akses ke sekolah lebih baik melalui jalan kolektor sekunder dan idealnya jalan utama harus sejajar dengan jalan akses menuju sekolah.
- Akses pintu masuk dan pintu keluar sekolah terhindar dari jalan dengan arus lalu lintas volume tinggi.
- Letak sekolah sebaiknya berada sedekat mungkin dengan area perumahan lebih kurang 3 km dengan ketentuan untuk akses pelajar pejalan kaki dan pelajar pengguna sepeda beraktivitas dengan aman. Ini akan meminimalkan jarak berjalan kaki, bersepeda dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas oleh karena pengguna transportasi sehat dan merakyat.
- Lokasi sekolah sebaiknya terletak dijalan yang baik dan didukung oleh visibilitas yaitu dapat diawasi, diamati dengan jelas oleh pengguna jalan di sekitar sekolah
- Memiliki zona penurunan (drop of zona) untuk menghindari terjadinya perlambatan atau kemacetan disekitar sekolah
- Tersedianya halte bus untuk menurunkan pelajar yang menggunakan transportasi umum
Kepala Sekolah Bapak H.Peri Daswandi, M.Pd sangat menyambut baik serta mendukung Program sekolah berkeselamatan dan sekolah tertib berlalu lintas yang disampaikan pada sambutannya. Mengingat kecelakaan lalu lintas dimana para korban kebanyakan remaja yang merupakan aset dan generasi penerus sudah seharusnya sekolah dan pihak terkait memberikan perhatian dan dukungan terhadap program ini.