PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS ASET
Jl. Pattimura No.14, Cinta Raja, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau, Indonesia
0761 571 240
Selamat Datang Siswa - Siswi Baru. SMK Negeri 2 SIAP lepas landas menuju SMK Modern.
admin
Share this

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS ASET

21 Oct 2024
Published in School News
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS ASET

Memanfaatkan aset fisik dan non fisik yang ada di lingkungan sekolah untuk memenuhi capaian pembelajaran peserta didik pada kurikulum merdeka merupakan keharusan.  Guru didorong untuk  memusatkan pikiran ke hal-hal positif dan memberdayakan aset baik  fisik dan non fisik di sekolah secara berkolaborasi.

Saat ini di samping laboratorium Operasi Teknik Kimia di SMKN 2 Pekanbaru, terdapat lahan kosong yang sebelumnya tidak produktif. Lahan kosong tersebut sudah diberdayakan dengan ditanami Serai. Kebun Serai ini dapat memenuhi Capaian Pembelajaran peserta didik pada fase F kelas XI, elemen 2 yaitu Operasi Teknik Kimia (OTK)  untuk tujuan pembelajaran memahami proses transfer massa.
Aset non fisik (manusia) pada tahun 2024 ini adalah adalah empat orang guru sudah  asesor kompetensi, dua  orang sudah upskilling di Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur, dengan materi yang relevan dengan elemen 2 OTK.  Kerjasama dengan berbagai dunia kerja sudah berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran, pertama: di setiap rombongan belajar saya masih  menemukan sekelompok peserta didik di kelas XI teknik kimia  pada mata pelajaran fase F elemen 2 yaitu  Operasi Teknik Kimia (OTK) kompetensi belum berkembang dengan baik. Terlihat dari hasil belajar untuk aspek pengetahuan, keterampilan yang yang masih berada pada level belum kompeten. Selain itu, mereka belum optimal mengungkapkan voice, choice, dan ownership. Peserta didik masih cenderung mengerjakan instruksi-instruksi atau perintah dari guru. Tentu ini sangat bertentangan dengan kodrat mereka sendiri sebagai penjelajah, penanya, pengamat, yang memiliki rasa ingin tahu atau minat terhadap berbagai hal.

Hasil refleksi kedua, saya menemukan sinkronisasi mata pelajaran kejuruan fase F dengan mata pelajaran Projek Kreatif Kewirausahaan (PKWU) belum optimal, faktanya masih berdiri sendiri-sendiri. Contohnya Praktik distilasi uap menghasilkan minyak atsiri mentah,  namun minyak atsiri tidak diproduksi oleh mata pelajaran projek kreatif kewirausahaan menjadi produk turunan yang bernilai tinggi dan dapat dipasarkan seperti:lilin aromatherapi, fresh care, air diffuser, roll on spray, dan produk lainnya. Padahal menurut Keputusan Kepala BSKAP Kemdikbud Ristek Nomor 032/H/Kr/2024, tujuan pembelajaran kewirausahaan adalah “Memahami bagaimana menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan program/konsentrasi keahlian (Kemdukbud Ristek, 2024).

Hasil refleksi ketiga, sekelompok peserta didik belum terbiasa dengan penggunaan teknologi pembelajaran. Mereka belum cakap menggunakan fitur-fitur di google, media-media presentasi, dan aplikasi lainnya. Tentu ini akan menghambat peserta didik untuk berkreasi dalam mengerjakan proyek dan tugas belajarnya.

Kondisi seperti ini kalau tidak dicarikan solusi secara holistik, maka pendidikan SMK yang diharapkan memiliki daya saing yang tinggi dan terserap di dunia kerja tidak akan terwujud sesuai dengan amanat dari  Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK.

Berdasarkan situasi tersebut, saya memiliki tanggung jawab untuk merancang pembelajaran dan asesmen dengan memberdayakan aset fisik dan non fisik yang ada di sekolah untuk memenuhi capaian pembelajaran peserta didik yang beragam dalam hal kesiapan belajar, minat, dan preferensi peserta didik. Serta berkolaborasi dengan guru di sekolah.  Adapun praktik baik yang saya lakukan adalah “Pembelajaran Diferensiasi Berbasis Aset

Tahap awal yang dilakukan pada proses pembelajaran ini adalah: peserta didik melakukan observasi tanaman serai yang ada di lingkungan sekolah. Kemudian mereka berdiskusi untuk menyampaikan ide-ide dan gagasan yang mereka miliki untuk memetakan aset kebun serai untuk kebutuhan praktik pada fase F konsentrasi  keahlian kejuruan teknik kimia industri. Berdasarkan kesepakatan yang sudah mereka rumuskan bersama, peserta didik menginginkan tanaman serai digunakan untuk bahan praktik membuat minyak serai. Minyak serai tersebut akan mereka gunakan sebagai bahan baku pembuatan produk turunan dari minyak serai pada mata pelajaran projek kreatif kewirausahaan.

Berdasarkan hasil diskusi peserta didik, saya menyesuaikan perencanaan pembelajaran dan asesmen, menyiapkan bahan ajar, Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD),kemudianmenguploadnya di web google site guru. Sehingga peserta didik mudah untuk mengaksesnya. Setelah itu guru melakukan asesmen awal dan menganalisis hasil asesmen awal, untuk merencanakan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan  penutup.  Sama halnya dengan kegiatan pembelajaran biasa, kegiatan pendahuluan dimulai dengan menyapa peserta didik dengan semangat, mencek kehadiran dari scan barcode yang telah mereka lakukan. Setelah itu melakukan apersepsi ,motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pendekatan yang digunakan pada kegiatan inti adalah pendekatan diferensiasi dengan 3 strategi yaitu: diferensiasi konten, proses, dan produk.

Berdasarkan hasil asesmen formatif awal (rencana asesmen terlampir) yang sudah dilakukan oleh guru sebelumnya, maka strategi pembelajaran yang diferensiasi berbasis aset yang dilakukan sebagai berikut:

Differensiasi Konten

Guru membagikan link web google site kepada peserta didik. Peserta didik mengakses materi di link web google site . Mereka bisa memilih mau membaca buku, modul, atau menonton beberapa video. Sesuai dengan kebutuhan gaya belajar mereka. Peserta didik mengakses LKPD untuk berdiskusi di link web  google site guru sesuai dengan kelompok masing-masing

Diferensiasi proses:

Guru mengorganisasi peserta didik belajar dan membagi peserta didik menjadi 3 kelompok besar berdasarkan hasil kompetensi yaitu: belum kompeten, cukup kompeten, dan kompeten. Untuk kelompok 1 dan 2, peserta didik melaksanakan proses pembelajaran berdiferensiasi proses dimulai dengan melakukan observasi video yang sudah guru sematkan di web google site guru. Dilanjutkan dengan membaca buku dan modul sebagai bahan referensi untuk berdiskusi menggunakan LKPD. Setelah itu diafilitasi oleh guru untuk melakukan diskusi kelompok untuk membahas studi kasus yang ada di LKPD. Selesai diskusi, peserta didik diminta mendemontrasikan hasil belajar untuk setiap kelompok kepada guru dan diminta untuk kelompok 3 untuk mengkonfrimasi. Selama proses berlangsung, guru mengamati aktivitas peserta didik dan melakukan asesmen formatif dengan menggunakan lembar asesmen formatif

Sedangkan untuk pembelajaran untuk kelompok 3, peserta didik diminta oleh guru untuk mendemontrasikan pemahaman mereka terhadap mengoperasikan distilasi uap dan melakukan demontrasi praktik di labor OTK menggunakan bahan serai yang dipanen dari kebun sekolah. Dilanjutkan dengan membaca dan memahami LPKD praktik, mendemontrasikan pengoperasian distilasi uap. Setelah itu peserta didik menyiapkan  bahan baku, pengoperasian alat,dan K3 alat,dan Peserta didik mengoperasikan alat distilasi dan memproduksi minyak atsiri. Produk minyak atsiri yang sudah jadi diuji mutunya. Setelah itu bersama guru projek kreatif kewirausahaan diproduksi menjadi produk turunan minyak atsiri seperti air difusser, fresh care, dan roll on spray. Diakhir sesi peserta didik membuat laporan hasil praktik dalam berbagai media yang mereka sepakati.

Tugas guru selama proses berlangsung memfasilitasi dan mengamati semua kegiatan peserta didik dan melakukan asesmen formatif dengan menggunakan lembar asesmen demontrasi praktik  dan wawancara pendukung observasi praktik. Kemudian guru memberikan umpan balik yang konstruktif untuk setiap kelompokm

Diferensiasi produk

Produk belajar untuk kelompok 1 dan 2 adalah hasil diskusi sesuai dengan studi kasus di LKPD. Media /produk belajar berupa hasil diskusi dalam bentuk media yang mereka sepakati dalam kelompok. Untuk kelompok 3 produk belajar berupa minyak astiri yang sudah diuji mutu,laporan praktikum dan hasil wawancara observasi praktik.

Pada kegiatan penutup, guru dan  peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran. Guru menuliskan jurnal refleksi dan peserta didik menuliskan jurnal refleksi dengan model segitiga.

Refleksi dan Dampak Praktik Baik

Sebagai guru saya selalu menuliskan jurnal refleksi dalam bentuk catatan. Dari praktik baik yang sudah dilakukan, berikut hal yang sudah baik dan sudah sesuai tujuan yang ingin dicapai:

Saya menemukan adanya peningkatan kompetensi peserta didik disetiap pertemuan. Sekelompok besar peserta didik sudah mencapai level kompeten. Motivasi belajar meningkat,karena mereka Sudha merencanakan dan melakukan sendiri praktik.

Sinkronisasi  pembelajaran fase F (konsentrasi keahlian)  dengan projek kreatif kewirausahaan sangat membantu guru projek kreatif kewirausahaan untuk mendorong peserta didik dalam merencanakan projek pada mata Pelajaran  PKWU.

Dalan hal student agency, peserta didik sudah mulai percaya diri meng ungkapkan ide dan gagasan (voice), memilih apa yang akan mereka lakukan, apa metodenya (choice),  dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan (ownership).

Yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki pada praktik baik ini adalah: untuk penerapan diferensiasi konten, peserta didik belum mandiri mengakses materi dan upload tugas. Mereka belum familiar dengan bahan ajar yang beragam dan belum tahu gaya belajarnya seperti apa. Dalam hal ini khusus preferensi gaya belajar perlu saya tindak lanjuti.

Untuk metode asesmen formatif  teknik test dan pilihan ganda menggunakan word wall, akan dikembangkan menjadi soal uraian. Untuk mendorong peserta didik mampu menginterpretasikan pengetahuan lebih baik.

Oleh : Yuzelma,S.T.,M.Si (NVT:SPMI.21102024-64)

TAGS:
Published in School News

More Related Articles

admin

AUTHOR:

(0 votes)
Read 155 times
Selamat Datang Siswa - Siswi Baru. SMK Negeri 2 SIAP lepas landas menuju SMK Modern.
  • ...
  • ...

Contact us

Jl. Pattimura No.14, Cinta Raja, Kec. Sail, Kota Pekanbaru, Riau, Indonesia
Phone: 0761 571 240
WA AdminWeb: 081268060000
Email: admin@smkn2-pekanbaru.sch.id